Sejarah Mobil Antik
SEBANYAK
79 mobil antik dari 52 pemilik mobil di tanah air mampu menyedot
perhatian 15.000 orang untuk datang ke pameran 3rd Otoblitz
International Classic Car Show09 (OICCS) di Balai Kartini Jakarta pada
akhir tahun 2009 lalu. Mobil yang dipamerkan tergolong unik karena
mewakili sejarah otomotif dunia yang ada di Indonesia mulai dari era
1900-an hingga dekade 1980-an. Untuk memudahkan pengunjung menikmati
pameran, pihak penyelenggara menempatkan mobil-mobil klasik itu dalam
berbagai kategori, seperti The Great American All Stars, European Sports
Car, Japanese Samurai, Italian Exotic Cars, Muscle Car Legend, dan Hot
Rod Alley.
Mobil yang cukup menarik perhatian pengunjung adalah Lorraine-Dietrich buatan Prancis yang diproduksi 1908. Mobil itu tampilannya sangat antik karena masih menggunakan pelek lebar berbahan kayu. Model lainnya Sunbeam Alpine tahun 1960 bermesin 1.592 cc, dan 4 silinder. Mobil buatan Inggris dengan konsumsi bahan bakar 9 liter untuk menempuh jarak 100 kilometer itu pernah menjadi andalan James Bond dalam film "Doctor No" produksi tahun 1962.Pada pameran yang bertema Unveiling, The Classic Spirit itu tampak juga Chevrolet Camaro Z28 yang merupakan Muscle Car Legend dari AS. Menurut konseptor OICCS Azman Osman mobil itu ditemukan tiga tahun lalu di Bogor dengan kondisi bodi masih terlihat utuh, tetapi komponennya sudah terurai. Untuk merestorasinya kembali membutuhkan waktu 20 hari mulai dari body fitting, standblasting, hingga penge-catan.
"Pameran ini memang merupakan salah satu virus yang kami siapkan untuk lebih menyebarluaskan kecintaan mobil klasik kepada masyarakat Indonesia dan menghargai nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Karena itu pada acara tahun ini kami memberikan edukasi tentang bagaimana merestorasi mobil klasik yang sudah menjadi bangkai kembali ke bentuk semula," ujar Azman Osman.Ada lima faktor mendasar yang harus dimiliki para penghobi mobil klasik, yaitu mengetahui sejarah mobil, memiliki hasrat untuk membangun kembali mobil, faktor dana, waktu, dan mempunyai bengkel atau tenaga ahli yang andal.
"Setiap mobil pasti memiliki sejarah seperti waktu pembuatan dan pemakaian, peristiwa ataupun tokoh yang pernah memakainya. Semakin besar nilai sejarah yang dikandung, seharusnya mendorong semangat untuk merestorasinya. Selain itu, para pehobi mobil antik juga harus memiliki dana karena mendapatkan suku cadang kendaraan tua cukup susah dan mahal," kata Azman.Ketua PPM KI Bambang Rus Effendi mengatakan, kehadiran mobil-mobil klasik ini merupakan pertanda bahwa anggota PPMK1 sangat antusias untuk mengangkat kisah-kisah mobil klasik di Indonesia."Kegiatan pameran tahun ini cukup sukses. Berbeda dengan tahun lalu, kali ini kami kebanjiran peserta yang ingin memamerkan koleksi mereka. Namun karena keterbatasan tempat, kami terpaksa membatasi jumlah peserta,"
Mobil yang cukup menarik perhatian pengunjung adalah Lorraine-Dietrich buatan Prancis yang diproduksi 1908. Mobil itu tampilannya sangat antik karena masih menggunakan pelek lebar berbahan kayu. Model lainnya Sunbeam Alpine tahun 1960 bermesin 1.592 cc, dan 4 silinder. Mobil buatan Inggris dengan konsumsi bahan bakar 9 liter untuk menempuh jarak 100 kilometer itu pernah menjadi andalan James Bond dalam film "Doctor No" produksi tahun 1962.Pada pameran yang bertema Unveiling, The Classic Spirit itu tampak juga Chevrolet Camaro Z28 yang merupakan Muscle Car Legend dari AS. Menurut konseptor OICCS Azman Osman mobil itu ditemukan tiga tahun lalu di Bogor dengan kondisi bodi masih terlihat utuh, tetapi komponennya sudah terurai. Untuk merestorasinya kembali membutuhkan waktu 20 hari mulai dari body fitting, standblasting, hingga penge-catan.
"Pameran ini memang merupakan salah satu virus yang kami siapkan untuk lebih menyebarluaskan kecintaan mobil klasik kepada masyarakat Indonesia dan menghargai nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Karena itu pada acara tahun ini kami memberikan edukasi tentang bagaimana merestorasi mobil klasik yang sudah menjadi bangkai kembali ke bentuk semula," ujar Azman Osman.Ada lima faktor mendasar yang harus dimiliki para penghobi mobil klasik, yaitu mengetahui sejarah mobil, memiliki hasrat untuk membangun kembali mobil, faktor dana, waktu, dan mempunyai bengkel atau tenaga ahli yang andal.
"Setiap mobil pasti memiliki sejarah seperti waktu pembuatan dan pemakaian, peristiwa ataupun tokoh yang pernah memakainya. Semakin besar nilai sejarah yang dikandung, seharusnya mendorong semangat untuk merestorasinya. Selain itu, para pehobi mobil antik juga harus memiliki dana karena mendapatkan suku cadang kendaraan tua cukup susah dan mahal," kata Azman.Ketua PPM KI Bambang Rus Effendi mengatakan, kehadiran mobil-mobil klasik ini merupakan pertanda bahwa anggota PPMK1 sangat antusias untuk mengangkat kisah-kisah mobil klasik di Indonesia."Kegiatan pameran tahun ini cukup sukses. Berbeda dengan tahun lalu, kali ini kami kebanjiran peserta yang ingin memamerkan koleksi mereka. Namun karena keterbatasan tempat, kami terpaksa membatasi jumlah peserta,"